Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 25 November 2010

SELAMAT HARI GURU


Hari ini tepat tanggal 25 November 2010, bangsa Indonesia memperingati HUT PGRI ke 65 dan hari Guru Nasional. Peringatan yang mengambil tema Meningkatkan Profesionalisme, Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat itu dilaksanakan dengan meriah. Untuk kecamatan Karanganyar Demak peringatan diawali dengan upacara bendera di halaman UPTD Dikpora Karanganyar yang dipimpin oleh Bapak Camat Karanganyar.

Upacara diwarnai dengan keharuan manakala lagu Hymne Guru dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh tim paduan suara. Tak terasa merindinglah diri ini meresapi alunan lagu Hymne Guru. Kemudian pada upacara kali ini juga dianugrahkan penghargaan kepada para pemenang kompetisi bola Volly antar guru yang telah diselenggarakan sebelumnya. Juga pemberian penghargaan lainnya seperti juara lomba dongeng, lomba paduan suara, dan masih banyak lagi. Disamping itu juga diserahkan secara simbolis tanaman mangga oleh Bapak Camat Karanganyar kepada wakil guru dalam rangka menyukseskan gerakan menanam 1 milyar pohon yang dicanangkan oleh Bupati Demak.

Setelah itu acara diisi dengan makan bersama semua peserta upacara. Wah lumayan nih dapat soto ayam hangat. Cocok sekali dengan cuaca yang sedikit mendung pagi itu. Kemudian acara dilanjutkan dengan bagi-bagi doorprize. Ada banyak doorprize disediakan oleh panitia. Diantaranya ada dua bauah sepeda sumbangan dari Bapak Kepala UPTD Dikpora Karanganyar. Temanku Ibu Rini Subaedah juga beruntung mendapat centong nasi. Alhamdulillah….

Tapi karena ada urusan yang harus diselesaikan, maka aku tidak bisa menunggui undian doorprize sampai selesai. Kalaupun ada yang manarik dari upacara hari guru kali ini adalah tampilnya pak guru nyentrik sebagai pemimpin upacara. Kenapa saya bilang nyentrik? Karena guru ini benar-benar nyentrik. Bayangkan saja, beliau ini tampil dengan rambut panjang yang dikucir. Jujur saja banyak terdengar nada protes dari teman-teman guru yang lainnya. Saya pikir amatlah tidak pantas guru berpenampilan seperti itu. Bagaimana dengan anak didiknya jika gurunya seperti itu????

Guru adalah sosok yang harusnya patut digugu dan ditiru. Jadi sosok panutan. Jangan sampai idiom guru berubah menajdi sosok yang wagu dan saru, yen minggu turu.

Selamat Hari Guru.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 24 November 2010

SPIRITUAL TEACHING

Membaca buku Spiritual Teaching terbitan Insan Madani yang ditulis oleh Abdullah Munir telah menggugah kembali semangat saya sebagai seorang pendidik. Buku ini seperti mengingatkan saya dan menyuruh saya untuk kembali bercermin tentang apa yang telah saya lakukan sebagai seorang pendidik. Buku yang telah meraih predikat best seller ini benar-benar membuka mata saya akan hakikat profesi guru yang tengah saya tekuni.

Dalam buku ini penulis mengajak para guru untuk terus menerus berusaha meningkatkan semangat kerjanya. Bukan untuk menjadi guru bersertifikasi yang benar-benar profesional seperti harapan pemerintah sekarang ini, namun agar guru lebih terdorong untuk bersikap “spiritual” yang artinya menjalankan profesi guru sebagai sebuah profesi yang mulia, agung, suci serta melandasi proses mendidik hanya dalam kerangka pengabdian kepada Allah SWT sebagai Sang Maha Pemilik Ilmu.

Kita tentu sudah banyak mendengar dan merasakan hingar bingarnya dunia pendidikan di negeri ini. Mulai masalah UAN, masalah kurikulum yang kurang pas, kontroversi pembelajaran di PAUD, masalah demonstrasi menuntut kenaikan gaji, masalah sertifikasi, demonstrasi pendataan yang dinilai tidak adil untuk sekolah swasta, sampai protes massal mengenai peraturan pemerintah yang mengatur tentang status guru honorer dan swasta dalam penerimaan CPNS.

Penulis mengingatkan pada kita semua para guru untuk kembali kepada niat dan semangat para guru agar tidak hanyut pada hiruk pikuk suasana yang sebenarnya berada di luar lingkup tugas utama guru yakni mendidik.

Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia dan penuh tantangan. Mulia karena kelangsungan peradaban manusia amatlah bergantung pada kualitas seorang guru. Wajah kehidupan masa depan sangat ditentukan oleh bagaimana guru dalam mendidik murid-muridnnya. Dan profesi ini penuh tantangan karena yang dihadapi guru adalah manusia yang bersifat dinamis dengan segala permasalahan yang sangat komplek.

Seorang guru yang mengajar karena panggilan jiwa serta memiliki misi untuk mengantarkan anak didiknya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual dan sosial akan bisa mengalirkan energi kecerdasan, kemanusiaan dan juga kemuliaan pada setiap muridnya. Guru hendaknya mengajar dengan mental seorang pendakwah sekaligus pengasuh bagi murid-muridnya. Bukannya mengajar dengan mental tukang teriak untuk mendapatkan upah bulanan yang bernama gaji.

Penulis juga menawarkan ikhtiar memperbaiki dunia pendidikan nasional dengan menyentuh guru sebagai prioritas pertama. Langkah awalnya adalah dengan memperbaiki dan memperkuat kepribadian guru, agar senantiasa mencintai profesinya dan menegakkan sikap cinta, kasih, serta sayang kepada anak didik. Hal tersebut penting dalam proses belajar mengajar.

Bagi seorang guru sejati, yang paling menentukan kesungguhan mengajar bukanlah gaji yang besar karena telah bersertifikasi. Guru bersertifikasi bukanlah jaminan dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Karena seperti yang dkatakan oleh kepala LPMP Jawa Tengah Bapak Makhali, setelah dites ternyata antara guru yang bersertifikasi dan yang tidak bersertifikasi hasilnya sama saja.

Memang gaji yang tidak mencukupi kebutuhan dasar untuk hidup dapat mengganggu ketenangan dan totalitas mengajar. Sebaliknya, bertambahnya gaji yang tidak diiringi kuatnya komitmen sebagai guru tidak cukup memadai untuk membuat seorang guru mengajar dengan totalitas.

Sebuah buku yang bagus dan benar-benar layak dibaca oleh para guru untuk mendapatkan sedikit pencerahan. Membuat saya banyak berpikir, sudahkah saya menjadi guru sejati seperti yang tertulis dalam buku? Saya harus kembali bercermin.

Rasa-rasanya saya masih sering gusar dengan masalah kurang layaknya honor yang saya terima. Saya masih sering gusar ketika NUPTK saya tidak keluar sementara yang lain sudah beres, saya masih merasa gusar manakala subsidi pendidikan saya terlambat keluar, saya masih merasa gusar manakala tunjangan fungsional saya dibekukan, dan saya juga sering merasa gusar dan patah semangat manakala gagal mengikuti tes CPNS. Dan masih banyak lagi kegusaran-kegusaran lain yang semuanya mungkin patut dikaji ulang, apakah relevan dengan cita-cita menjadi guru sejati.

Mungkin saya harus banyak belajar dari seorang guru seperti Bapak Abdullah Munir yang masih terus bersemangat dan menjadi guru sejati walaupun “cuma” bergaji tiga puluh ribu rupiah sebulan, namun tetap menggenggam semangat yang mengharu biru. Subhanallah.

Jadilah seorang guru yang mulia disisi Allah, kendati seluruh dunia tidak memuliakanmu.

Selamat Hari Guru.


Daftar Bacaan: Abdullah Munir (2009), Spiritual Teaching, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 20 November 2010

KIAT SUKSES BELAJAR DI UT

Jika tidak ada halangan insyaallah besok tanggal 28 November 2010, aku akan berangkat ke Jakarta untuk menghadiri wisuda yang akan diselenggarakan UT Pusat. Alhamdulillah, purna sudah aku menuntut ilmu di UT. Dan alhamdulillah pula aku lulus dengan IPK sangat memuaskan, 3,86. Tinggian sedikit dibanding saat D2 dahulu.

Hanya sayang nih IPK tinggi tersebut kagak laku buat ngejar target ke CPNS. Soalnya pendaftaran CPNS tutup tanggal 25 November 2010. Sementara saat itu ijazah belum terpegang. Ironis sekali memang. Lagipula hilang sudah kesempatanku walau hanya untuk sekedar ikut melamar buat mengikuti tes. Karena kemarin saya gagal melakukan pendaftaran secara online. Menyesal sekali rasanya. Tetapi itulah yang terjadi. Sementara sesudah ini mungkin tidak ada lagi peluang CPNS untukku karena tahun depan usiaku sudah 35. Kadaluarsa untuk ikut tes CPNS. Nasib.

Menyesal? Sedikit. Saya masih percaya sama Tuhan. Mungkin ada hikmah dibalik semua kejadian ini.

Ohya banyak teman bertanya pada saya, bagaimana saya bisa mendapatkan nilai bagus selama belajar di UT. Mungkin tulisan ini bisa bermanfaat buat teman-teman semua. Terlebih yang sedang menjalani perkuliahan di UT.

Seperti kita tahu, UT adalah sebuah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh, di mana mahasiswanya dituntut untuk belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat di pelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.

Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efisien, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efektif, Mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat.

Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.

Untuk urusan modul, percaya dech modul-modul UT dijamin bagus dan sudah memenuhi sandart. Tinggal para mahasiswanya mau baca nggak, mau belajar nggak, mau pintar nggak?

Nah trik saya untuk sukses belajar di UT sederhana saja. Rajin membaca. Begitu saya terima modul, saya sempatkan diri untuk membacanya hingga tuntas. Setelah modul saya baca maka langkah kedua adalah menandainya. Hal-hal yang saya anggap penting untuk saya ketahui saya tandai pakai stabilo. Hal ini bertujuan untuk memudahkan saya belajar. Jadi maaf nih semua buku saya tidak ada yang bersih dari stabilo. Setelah seluruh buku saya tandai maka langkah ketiga adalah menyalinnya. Biasanya saya mengetiknya dan menyimpannya dalam file pribadi saya. Dengan menulis ulang apa yang saya tandai, maka materi dalam modul tidak akan mudah hilang dari ingatan. Dan bila ada hal-hal yang belum jelas maka bisa kita diskusikan di Pokjar bersama teman kuliah atau tutor pendamping. Jika semua langkah telah kita lakukan maka langkah terakhir, biasanya sudah dekat waktu UAS (Ujian Akhir Semester) saya sempatkan diri untuk mengerjakan soal-soal yang ada di modul. Dalam mengerjakan soal saya upayakan untuk tidak melihat materi bacaan, apalagi melihat kunci jawaban. Kalau ingin pintar haram hukumnya. Melihat kunci jawaban dilakukan pada saat semua soal sudah terjawab. Hal itu bertujuan untuk mencocokkan jawaban kita. Dari banyaknya jumlah soal yang dapat kita jawab kita bisa mengetahui seberapa besar kita telah menguasai materi dalam modul.

Dan kiat mendapat nilai bagus saat ujian cuma satu. Percaya diri untuk tidak mencontek pekerjaan teman. Apalagi bertukar jawaban. Terlebih dengan teman yang duduk di depan, belakang, kanan dan kiri kita. Hal ini dikarenakan pada saat koreksi, komputer akan membaca pola jawaban kita. Dan bila pola jawaban kita, terutama yang salah itu sama dengan pola jawaban teman di depan, belakang, kanan, dan kiri kita, maka tak ada ampun lagi, nilai E langsung diberikan. Dan akibatnya mahasiswa harus mengulang di ujian mendatang. Rugi sekali bukan? Rugi waktu, rugi tenaga, dan juga biaya. Semampunya kerjakan semua soal sendiri. Jangan memberikan jawaban kita pada teman. Biar saja dibilang pelit. Kan demi kebaikan bersama. Boleh saja sih ngasih jawaban ke teman kalau kita bener-bener yakin jawaban kita memang betul.

Mungkin banyak teman yang bertanya pula kok kadang nilai ujian tidak keluar. Kalau itu kasusnya mungkin teman-teman ada kesalahan saat mengisikan biodata. Banyak lho yang melakukan kekeliruan itu. Contohnya nih, saat mengisi nomor induk mahasiswa, ada saja yang mengisinya dengan nomor HP, bayangkan saja, betapa lucunya. Ada juga yang mengisi tanggal lahir dengan tanggal ujian berlangsung. Yah namanya juga lupa.

Nah, selamat belajar dan berdoa, jangan sampai dapat nilai E ya. Rugi.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 17 November 2010

PENDAFTARAN CPNS SISTEM ONLINE

Ada yang berubah dari sistem pendaftaran CPNS tahun ini. Yakni diberlakukannya sistem online. Kemajuan yang patut diacungi jempol. Namun sistem pendaftaran semacam ini tentunya perlu dikaji dengan baik dampak maupun pelaksanaannya? Mengingat dalam petunjuk pendaftaran bila dibaca secara cermat sistem ini hanya memberikan satu kali kesempatan kepada setiap pendaftar tanpa memberinya kesempatan manakala sang pendaftar berbuat kesalahan. Di samping itu panitia juga tidak menyertakan solusi bila ada trouble selama pendaftaran ataupun nomor-nomor yang dapat dihubungi bila terjadi masalah. Padahal masalah itu tidak sepenuhnya dilakukan oleh pendaftar.

Ini juga bisa terjadi jikalau server diekses orang banyak mengingat peminatnya juga banyak, hal ini memungkinkan terjadi error/kesalahan yang tidak dilakukan oleh pendaftar. Kenapa aku bisa ngomong kayak gitu? Masalahnya aku sendiri mengalami trouble saat melakukan pendaftaran online. Dan masyaallah, hilangnya kesempatanku untuk mengikuti tes CPNS. Satu-satunya kesempatan terakhirku, karena setelah ini usiaku mencapai kadaluarsa untuk bisa mengikuti tes CPNS.

Bermula saat pagi ini aku melakukan pendaftaran online, data sudah dimasukkan semua sesuai dengan petunjuk pengisian. Dan semua sudah sesuai prosedur. Namun saat terakhir melakukan klik simpan, harusnya setelah itu muncul nomor pendaftaran, sehinggga aku bisa melakukan print out untuk dilampirkan pada berkas yang akan kukirimkan. Tetapi ditunggu sampai lama nomor pendaftaran itu tak kunjung muncul. Dan ketika dilakukan klik simpan lagi tahu-tahu server bilang kalau data sudah masuk. Padahal aku belum mendapatkan nomor pendaftaran. Ketika dilakukan cek balik, ada permintaan reset password, sudah diisi lagi tetapi tetap tidak ada konfirmasi dari server perihal nomor pendaftaran.

So what? Kemana aku mesti bertanya? Atau siapa panitia yang bisa dihubungi? Mengingat tidak ada nomor telpon, email atau apapun yang bisa dihubungi. Wahai panitia CPNS Jateng. Gimana ini?

Mengingat berkas-berkas yang akan kita kirimkan tidak akan diproses jika tidak menyertakan nomor pendaftaran online. Maka habislah kesempatanaku. Kalah sebelum maju berperang. Don’t know what to say now, don’t know where to start. Padahal Teknologi itu diciptakan itu fungsi utamanya untuk memudahkan manuasia, tetapi kenapa masih juga dan malah mempersulit manusia.Dan dimasa mdern seperti ini masih ada cara-cara yang tidak flexible. Anybody can help me?
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 16 November 2010

PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL PENELITIAN DI JURNAL PENDIDIKAN


Berdasarkan peraturan yang baru bahwa untuk pengajuan angka kredit bagi guru mulai gol 3a sudah harus mempunyai karya pengembangan profesi, maka di bawah ini adalah petunjuk penulisan artikel penelitian untuk jurnal pendidikan. Tulisan ini berdasarkan pada pelatihan penulisan artikel dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Tingkat Jawa Tengah yang dibawakan oleh Bapak Mulyadi HP.

Petunjuk Penulisan artikel:
1. Artikel harus asli, belum pernah dimuat di media lain, berisi hasil penelitian atau gagasan pemikiran (konseptual) yang terkait dengan bidang pendidikan dan pengajaran.
2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia, antara 15-25 halaman kuarto spasi ganda, format dua kolom (kecuali abstrak), menggunakan program MS Word, huruf Time New Roman, font 12 pt. [sebenarnya ini tergantung dari penerbit jurnal].
3. Susunan artikel hasil penelitian.
a. Judul (huruf kapital, font 14 pt)
b. Nama penulis (maksimal 2 orang, disertai keterangan asal lembaga yang diletakkan dibawah nama penulis).
c. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris, satu spasi, format satu kolom, mksimal 75 kata, berbentuk satu alinea, memuat; tujuan, metode, dan simpulan)
d. Kata kunci diambil dari judul (Bahasa Indonesia).
e. Pendahuluan (tanpa subjudul, berisi latar belakang masalah, masalah, dan atau tujuan penelitian)
f. Landasan teoretis berisi teori yang terkait dengan topik yang dibahas dan kerangka berpikir.
g. Metode penelitian (antara lain berisi jenis atau pendekatan penelitian, subyek, populasi, sampel, metode pengumpulan data, dan analisis data).
h. Hasil penelitian dan pembahasannya.
i. Penutup yang berisi simpulan dan saran.
j. Daftar pustaka (hanya berisi pustaka yang dirujuk atau dikutip dalam dua kolom)
4. Susunan artikel konseptual
a. Judul (huruf kapital, font 14 pt)
b. Nama penulis (maksmal 2 orang, disertai keterangan asal lembaga yang ditulis di bawah nama penulis)
c. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris, satu spasi, format satu kolom, maksimal 75 kata, dan berbentuk satu alinea)
d. Kata kunci (diambil dari judul bahasa Indonesia).
e. Pendahuluan (antara lain berisi latar belakang dan pentingnya permasalahan)
f. Sub-sub judul (isi dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan)
g. Penutup (simpulan dan saran)
h. Daftar pustaka (hanya berisi pustaka yang dirujuk atau dikutip format 2 kolom)
5. Perujukan sumber atau pustaka menggunakan sistem rujukan langsung diletakkan dalam kurung. Contoh rujukan dari buku:……(Subiyantoro 2009:15).
6. Penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad, dengan urutan pokok: nama penulis (nama akhir di depan). Tahun. Judul buku (cetak miring). Kota: Penerbit.
Contoh:
Subyantoro. 2009. Pelangi Pembelajaran Bahasa: Tinjauan Semata Burung Psikolinguistik.
Semarang: Unnes Press.
Apabila sumber pustaka berupa artikel di jurnal atau majalah, judul artikel diberi tanda kutip, nama jurnal atau majalah dicetak miring.
Apabila sumber berasal dari website, tanggal akses harus disertakan.

Selamat menulis artikel penelitan dan meraup point sebanyak-banyaknya. 

Foto: Koleksi Pribadi. Baca Selengkapnya....!

Senin, 15 November 2010

CPNS JATENG TAHUN 2010

Pendaftaran CPNS provinsi Jateng tahun 2010 akan segera dibuka. Bagi teman-teman yang berminat untuk bertarung memperebutkan salah satu formasi yang ditawarkan, silahkan buka link di bawah ini. Siapa tahu awak lagi mujur. Okey, selamat berjuang. Dan jangan lupa berdoa tentunya. Bagaimanapun kerasnya manusia berkehendak, Tuhan juga yang menentukan. Kerja keras, kerja ikhlas dan cerdas (mengutip kata Bu Nurchasanah).
http://www.cpns.jatengprov.go.id/ Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 13 November 2010

DISEMINASI PEMENANG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INOVASI PEMBELAJARAN


Hari ini Sabtu, 13 November 2010 ada undangan diseminasi pemenang lomba Karya Tulis Ilmiah Inovasi pembelajaran guru yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Sedianya kemarin saya pergi ke Dinas Kabupaten untuk meminta Surat Tugas. Karena untuk rencana kedepan segala aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan guru harus disertai surat tugas. Namun ternyata Dinas Pendidikan Kabupaten tidak bisa menerbitkan surat Tugas yang saya minta karena belum ada surat tembusan dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Alias suratnya belum sampai. Karena seperti keterangan Bapak Sutarmanto dari Diknas Jateng, surat undangan tersebut sudah dikirim ke masing-masing Diknas Kabupaten.

Daripada menunggu surat tersebut, akhirnya orang Dinas Kabupaten menyarankan kita untuk berangkat saja. Karena sebagai peserta lomba otomatis kita sudah diundang. Kok bisa belum sampai ya, padahal jarak Semarang-Demak kan dekat. Lalu bagaimana dengan kota-kota lain yang lebih jauh dari Demak ya?

Ini khan sudah jaman modern, mungkin akan lebih afdol kalau dikirimkan lewat fax, misalnya. Jadi tidak ada lagi miss komunikasi karena surat yang terlambat sampai. Begitu bukan, guys?

So, pagi ini rencana aku berangkat naik bis aja. Kasihan suamiku kalau harus antar jemput tiap kali ada acara ke LPMP. Nekat aja. Walau belum pernah naik kendaraan umum ke LPMP. Nah waktu mau siap-siap berangkat nih, BU Nurchasanah yang kemarin juara 3 dari Purwosari Sayung sms, ke LPMP naik apa? Akhirnya kamipun janjian mau sama-sama ke sana. Asyik nih ada temannya. Kita janjian ketemu di pos polisi dekat terminal terboyo. Jam 6 aku berangkat eh baru jam 7 aku sampai di tempat yang dijanjikan. Habisnya bis berjalan pelan banget. Mungkin sambil nyari penumpang kali ya? Sampai di Terboyo, eh Bu Nur dah ada di sana. Karena lama gak ada bis jurusan Banyumanik yang bisa ditumpangi dan karena keraguan karena sama-sama belum pernah ke LPMP pakai kendaraan umum, akhirnya Bu Nur memutuskan naik taxi aja, biar gak usah mikir. Lagian baru dapat hadiah lagi. Wah trim ya,alhamdulillah kecipratan berkah kemenangannya Bu Nur.

Sampai di LPMP kami langsung naik ke Gedung B lantai 3, tempat desiminasi diadakan. Tapi ternyata masih sepi. Setelah tanya-tanya, eh tempat registrasi ada di lantai 1 di sekretariat. Jadi yah turun lagi dong. It,s okey, memang belum olahraga sih. Dan betul lho, dari Demak tidak ada perwakilan yang dikirim. Cuma kita-kita yang kemarin ikut lomba saja yang datang. Karena memang undangannya belum sampai. Eman-eman.

Acara diseminasi dibuka pada pukul 09.00 oleh Kepala Bidang PPTK, Ibu Aufrida Kriswati. Adapun narasumber yang diundang sebagai penyelaras makalah antara lain Bapak Prof. Dr. DYP. Soegiyarto dari Unnes, Bapak Prof. Dr. Slameto dari UKSW, dan lain-lain.

Setelah pembukaan acara dilannjutkan dengan diseminasi yang dibagi antara Dikdas dan Dikmen. Dikdas (TK,SD,SMP) pindah ke Aula H di Gedung H, sedangkan Dikmen (SMA, SMK) tetap di Aula Gedung B. Acara diseminasi berjalan lancar yang diawali oleh Ibu Titik Budi Lestari dari TK Atraktif DPW UNS, Jaten Karanganyar yangkemarin tampil sebagai juara 1. Penampilan Bu Titik sangat OK. Hanya menurut Pak DYP kurang greget. Masih terkesan seperti saat penilaian. Yah maklumlah Prof, kan belum terbiasa. Tapi jempol dua deh buat Bu Titik.

Sementara acara diseminasi berlangsung, di luar cuaca cukup mendung. Kami sempat khawatir kalau-kalau turun hujan. Tapi untunglah hanya gerimis kecil-kecil. Namun dinginnya AC ruang pertemuan terasa mengigilkan kulit. Padahal sudah pakai jaket tetapi tetap terasa dingin. Maklumlah, wong Ndeso, tidak terbiasa dalam ruangan ber-AC.

Setelah para pemateri menyampaikan makalahnya, giliran para penyelaras menampilkan kebolehannya. Prof. DYP menyoroti tentang klarifikasi substansi karya tulis. Sedangkan Prof. Slameto mengkritisi maslah sistematika penyusunan karya tulis. Prof DYP mengatakan kalau kemasan Karya Ilmiah para panelis kurang tajam. Dalam penyampaian kurang menonjolkan sisi inovatif yang seharusnya dipromosikan sebagai krya pemenang. Disamping itu Prof. DYP juga menyoroti masalah kurangnya analisis ilmiah dari karya tulis semua peserta lomba.

Sedangakn Prof Slameto mengupas masalah sistematika penulisan Karya Ilmiah. Dengan kerancuan penerapan masa-masa siklus dalam pembelajaran sehari-hari. Prof mengatakatan kalau PTK itu tidak boleh mengobrak-abrik program sekolah. Yah memang masih harus banyak belajar nih.

Karena sudah pukul 12 lewat sepuluh maka acara diseminasi hari itu ditutup. Setelah makan siang, sertifikatpun dibagikan. Dapat juga uang pesangon, gantinya transport. Sampai ketemu lagi….
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 12 November 2010

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI


Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi. Kemajuan itu menuntut dukungan budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran, dan kebutuhan baca tulis.

Namun hingga saat ini budaya baca tulis belum sepenuhnya berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan di masa depan, pengembangan budaya baca tulis mutlak diperlukan.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kapan kemampuan membaca dan menulis mulai diajarkan? Jawaban pertanyaan itu sebenarnya masih berupa polemik. Bagaimana tidak? Sebagian ahli mengatakan membaca dan menulis baru dapat diajarkan setelah anak masuk SD sebagaimana kebijakan kurikulum TK sekarang ini. Tetapi banyak juga ahli yang mengatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak dini.

Durkin (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak yang diajar membaca dini. Steinberg (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2) juga mengemukakan bahwa anak-anak yang mendapatkan pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah. Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat Moleong (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.3) yang mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak TK adalah kemampuan membaca dan menulis.

Jadi pengembangan kemampuan membaca dan menulis di TK dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.

Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak TK, guru perlu mengetahui tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9), perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku. Kadang anak juga suka membawa-bawa buku kesukaannya. Pada tahap ini orang tua hendaknya memberikan model atau contoh akan arti pentingnya membaca dengan cara membacakan sesuatu untuk anak, atau membicrakan tentang buku bersama anak.
2. Tahap Pembetukan Konsep Diri (Self Concept Stage)
Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua perlu memberikan rangsangan dengan jalan membacakan buku pada anak. Berikan akses pada anak untuk memperoleh buku-buku kesukaannya.
3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)
Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal. Orang tua perlu membacakan sesuatu kepada anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada anak melalui lagu atau puisi. Dan berikan kesempatan membaca sesering mungkin.
4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)
Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain. Pada tahap ini orang tua masih harus membacakan sesuatu pada anak. Namun jangan paksa anak untuk membaca huruf demi huruf dengan sempurna.
5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)
Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orang tua dan guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki bacaannya. Bantu anak memilih bacaan yang sesuai.

Huruf dan kata-kata merupakan suatu yang abstrak bagi anak-anak, sehingga untuk mengenalkannya guru harus membuatnya menjadi nyata dengan mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah diingat oleh anak. Pertama kali mengenalkan huruf biasanya guru memusatkan hanya pada huruf awal suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar tidak ada kesan pemaksaan “belajar membaca” pada anak maka harus dilakukan dengan menyenangkan.

Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Kemampuan kesiapan membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan membedakan auditorial.
Anak-anak harus memahami suara-suara umum di lingkungan mereka. Mereka harus memahami suara yang dihasilkan oleh konsonan atau vokal.
2. Kemampuan diskriminasi visual.
3. Kemampuan membuat hubungan suara-simbol.
4. Kemampuan perseptual motoris.
5. Kemampuan bahasa lisan.
6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman.
7. Interpretasi gambar.
8. Progesi dari kiri ke kanan.
9. Kemampuan merangkai.
10. Penggunaan bahasa mulut.
11. Pengenalan melihat kata.
12. Lateralisasi.
13. Koordinasi gerak.

Tanda-tanda kesiapan membaca:
1. Apakah anak sudah dapat memahami bahasa lisan?
2. Apakah anak sudah dapat mengujarkan kata-kata dengan jelas?
3. Apakah anak sudah dapat mengingat kata-kata?
4. Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf?
5. Apakah anak sudah menunjukkan minat membaca?
6. Apakah anak sudah dapat membedakan bunyi dengan baik?

Banyak metode yang bisa diterapkan dalam upaya mengenalkan huruf diantaranya metode bercerita, tanya jawab serta permainan dengan kartu bergambar.

Sourche:
-Nurbiana Dhieni, (2005) Metode Pengembangan Bahasa : Jakarta, UT
-Depdiknas (2000), Permainan Membaca dan Menulis : Jakarta.
Baca Selengkapnya....!

GREBEG BESAR TELAH MULAI


Telah menjadi tradisi di kota Demak, bahwa tiap memasuki bulah Haji Dzulhijah atau lebih terkenal dengan nama Besar maka di kota Demak akan ada keramaian yang biasa disebut Grebeg Besar. Acara yang dimulai jauh sebelum Lebaran Haji itu ramai diisi oleh berbagai macam pasar rakyat dan puncaknya akan ada kirab atau upacara pencucian pusaka keraton Demak yang akan diadakan di Kadilangu.

Pasar rakyat Grebeg Besar 2010 secara resmi dibuka Bupati Demak Drs H Tafta Zani MM, Jumat (29/10) malam. Sebelumnya, terlebih dulu dilakukan ziarah di makam Sunan Kalijaga dan Sultan-Sultan Demak.

“Tradisi Grebeg Besar merupakan ikon budaya masyarakat Kota Wali yang wajib dilestarikan. Tradisi ini menjadi agenda pariwisata tahunan yang berpotensi meningkatkan kesejehteraan masyarakat Demak,” kata bupati, disela acara pembukaan pasar rakyat.

Setiap tahun, Kabupaten Demak menyelenggarakan kegiatan Grebeg Besar yang rutin dilakukan dalam rangka memelihara kebudayaan leluhur. Kegiatan tersebut mampu membangkitkan semangat dan kebanggaan warga Kabupaten Demak, karena pada saat itu, terpancar kejayaan Kerajaan Demak pada masa lalu.

Catatan sejarah Kabupaten Demak memang tidak bisa lepas dari perjuangan para Wali Sanga sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa yang melakukan aktivitasnya pada abad XV. Figur utamanya adalah Sultan Fatah dan Sunan Kalijaga yang diakui merupakan tokoh besar dan berpengaruh dalam lintas sejarah Kabupaten Demak. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian ada beragam acara dan kegiatan ritual yang diperkenalkan oleh kedua tokoh itu masih berlangsung sampai saat ini dan menjadi semacam ritual yang selalu di nantikan orang, tidak hanya oleh warga Kota Wali sendiri tetapi juga oleh masyarakat luar daerah.

Menurut data sejarah, tradisi grebeg besar sebenarnya pada awalnya tidak hanya sekali setahun pada saat Idul Adha. Semula ada empat Grebeg Besar, yaitu Grebeg Maulid, Grebeg Dal, Grebeg Syawal, dan Grebeg Besar. Kegiatan yang masih berlangsung adalah Grebeg Besar yang sampai sekarang masih menjadi bagian tradisi bernilai jual.

Sementara itu, di luar Kabupaten Demak juga dikenal perayaan sejenis. Solo, Yogyakarta, dan Cirebon, dengan latar belakang sejarah masing-masing daerah yang berbeda, tetapi pada intinya adalah bentuk penghargaan terhadap para pendahulu yang telah berjasa kepada daerah ini.

Sebuah fenomena yang sangat menarik karena merupakan suatu gambaran yang nyata peristiwa menyatunya pejabat dengan rakyat dalam satu tempat sehingga tampak sebuah kerukunan dan kebersamaan langkah untuk menggapai cita- cita.

Bila zaman dahulu diadakan ritual mampu menghilangkan marabahaya, maka untuk saat ini kita perlu mengubah pandangan tersebut menjadi sebuah konsep yang modern, yaitu mencari alternatif penyelesaian masalah dengan cara koordinasi dan konsolidasi pemerintah dengan masyarakat. Ini bisa menjadi lebih baik dan membawa kemajuan Kota Wali. Betapa besar arti Grebeg Besar bagi Kabupaten ini.

Watak Religius Inilah watak religius masyarakat Kabupaten Demak yang selalu menghormati ajaran dan tradisi leluhur, khususnya para Wali tentang keimanan dan ketaqwaan. Bukan hanya sekadar menjalankan ajaran wajib dalam agama tetapi juga tradisi dan budaya Islami yang di kembangkan para Wali untuk menarik perhatian dan membawa masyarakat waktu itu untuk mengikuti ajaran yang mereka sebarkan. Seandainya pelaksanaannya tidak bersamaan dengan Idul Adha mungkin tidak seramai sekarang.

Grebeg Besar bagi pemerintah Kabupaten Demak juga memiliki arti penting, yakni sebagai salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah), melalui biaya sewa kapling-kapling tanah yang disewakan selama perayaan Grebeg. Hal ini ditambah pemasukan dari hasil penjualan tiket masuk ke area keramaian Grebeg Besar.

Sementara itu, bagi warga Kota Wali, Grebeg Besar merupakan kesempatan yang luas untuk mendapatkan tambahan penghasilan dengan keterlibatannya dalam kegiatan, seperti mempromosikan aneka hasil pertanian, kerajinan serta industri kecil lainnya. Demikian besar arti Grebeg Besar bagi Kabupaten Demak sehingga kita perlu membuat inovasi-inovasi kreatif agar mampu meningkatkan kualitasnya. Perubahan- perubahan untuk perbaikan perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah bagi peningkatan pendapatan Kabupaten Demak. Perlu daya tarik agar mampu membangkitkan kebanggaan setiap warga.

Demak merupakan kerajaan Islam pertama dipulau jawa dengan rajanya Raden Fatah. Disamping sebagai pusat pemerintahan, Demak sekaligus menjadi pusat penyebaran agama Islam dipulau Jawa. Bukti peninggalan sejarah masih berdiri dengan kokoh sampai sekarang, yaitu Masjid Agung Demak.

Penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dimulai pada abad XV dan dipelopori oleh Wali Sanga, bahkan salah satu wali tersebut bermukim sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di Kadilangu Demak, yaitu Sunan Kalijaga. Menurut cerita, Kadilangu semula adalah daerah perdikan sebagai anugrah dari Sultan Fatah kepada Sunan Kalijaga atas jasa-jasanya dalam mengembangkan agama Islam dan memajukan kerajaan Demak.

Berbagai upaya dilakukan oleh para Wali dalam menyebarluaskan agama Islam. Berbagai halangan dan rintangan menghadang, salah satu diantaranya adalah masih kuatnya pengaruh Hindu dan Budha pada masyarakat Demak pada waktu itu. Pada akhirnya agama Islam dapat diterima masyarakat melalui pendekatan pendekatan para Wali dengan jalan mengajarkan agama Islam melalui kebudayaan atau adat istiadat yang telah ada. Setiap tanggal 10 Dzulhijah umat Islam memperingati Hari Raya Idul Adha dengan melaksanakan Sholat Ied dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Pada waktu itu, dilingkungan Masjid Agung Demak diselenggarakan pula keramaian yang disisipi dengan syiar-syiar keagamaan, sebagai upaya penyebarluasaan agama Islam oleh Wali Sanga. Sampai saati ini kegiatan tersebut masih tetap berlangsung, bahkan ditumbuh kembangkan.

Prosesi Grebeg Besar Demak
• Ziarah ke makam Sultan-Sultan Demak & Sunan Kalijaga
Grebeg Besar Demak diawali dengan pelaksanaan ziarah oleh Bupati, Muspida dan segenap pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Demak, masing-masing beserta istri/suami, ke makam Sultan-Sultan Demak dilingkungan Masjid agung Demak dan dilanjutkan dengan ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Kegiatan ziarah tersebut dilaksanakan pada jam 16.00 WIB; kurang lebih 10 (sepuluh) hari menjelang tanggal 10 Dzulhijah.
• Pasar Malam Rakyat di Tembiring Jogo Indah
Untuk meramaikan perayaan Grebeg Besar di lapangan Tembiring Jogo Indah digelar pasar malam rakyat yang dimulai kurang lebih 10 (sepuluh) hari sebelum hari raya Idul Adha dan dibuka oleh Bupati Demak setelah ziarah ke makam Sultan-Sultan Demak dan Sunan Kalijaga.
Pasar malam tersebut dipenuhi dengan berbagai macam dagangan, mulai dari barang barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan mainan anak, hasil kerajinan, makanan/minuman, permainan anak-anak dan juga panggung pertunjukkan /hiburan.
• Selamatan Tumpeng Sanga
Selamatan Tumpeng Sanga dilaksanakan pada malam hari menjelang hari raya Idul Adha bertempat di Masjid Agung Demak. Sebelumnya kesembilan tumpeng terebut dibawa dari Pendopo Kabupaten Demak dengan diiringi ulama, para santri, beserta Muspida dan tamu undangan lainnya menuju ke Masjid Agung Demak. Tumpeng yang berjumlah sembilan tersebut melambangkan Wali Sanga. Selamatan ini dilaksanakan dengan harapan agar seluruh masyarakat Demak diberikan berkah keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat dari Allah SWT. Acara selamatn tersebut diawali dengan pengajian umum diteruskan dengan pembacaan doa. Sesudah itu kepada para pengunjung dibagikan nasi bungkus. Pembagian nasi bungkus tersebut dimaksudkan agar para pengunjung tidak berebut tumpeng sanga. Sejak beberapa tahun terakhir tumpeng sanga tidak diberikan lagi kepada para pengunjung dan sebagai gantinya dibagikan nasi bungkus tersebut. Pada saat yang sama di Kadilangu juga dilaksanakan kegiatan serupa, yaitu Selamatan Ancakan, selamatan terebut bertujuan untuk memohon berkah kepada Allah SWT agar sesepuh dan seluruh anggota Panitia penjamasan dapat melaksanakan tugas dengan lancar tanpa halangan suatu apapun juga serta untuk menghormati dan menjamu para tamu yang bersilaturahmi dengan sesepuh.
• Slolat Ied
Pada tanggal 10 Dzulhijah Masjid Agung dipadati oleh umat Islam yang akan melaksanakan Sholat Ied, pada saat-saat seperti ini Masjid Agung Demak sudah tidak dapat lagi menampung para jamaah, karena penuh sesak dan melebar ke jalan raya, bahkan sebagian melaksanakan sholat di alun-alun. Pada kesempatan tersebut Bupati Demak beserta Muspida melaksanakan sholat di Masjid Agung Demak dan dilajutkan dengan penyerahan hewan qurban dari Bupati Demak kepada panitia.
• Penjamasan Pusaka Peninggalan Sunan Kalijaga
Setelah selesai Sholat Ied di makam Sunan Kalijaga, Kadilangu, dilaksanakan penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga. Kedua pusaka tersebut adalah Kutang Ontokusuma dan Keris Kyai Crubuk. Konon Kutang Ontokusumo adalah berujud ageman yang dikiaskan pegangan santri yang dipakai sunan kalijaga setiap kali berdakwah. Penjamasan pusaka-pusaka tersebut didasari oleh wasiat sunan kalijaga sebagai berikut””agemanku, besuk yen aku wis dikeparengake sowan engkang Maha Kuwaos, salehna neng duwur peturonku. Kajaba kuwi sawise uku kukut, agemanku jamas ana.” Dengan dilaksanakan penjamasan tersebut, diharapkan umat Islam dapat kembali ke fitrahnya dengan mawas diri/mensucikan diri serta meningkatkan iman dan taqwa Kepada allah SWT.
Prosesi penjamasan tersebut diawali dari Pendopo Kabupaten Demak, dimana sebelumnya dipentaskan pagelaran tari Bedhoyo Tunggal Jiwo. Melambangkan “Manunggale kawula lan gusti”, yang dibawakan oleh 9 (sembilan) remaja putri. Dalam perjalanan ke Kadilangu minyak jamas dikawal oleh bhayangkara kerajaan Demak Bintoro “Prajurit Patangpuluhan” dan diiringi kesenian tradisional Demak. Bersamaan dengan itu Bupati beserta rombongan menuju Kadilangu dengan mengendarai kereta berkuda.

Penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga dilaksanakan oleh petugas dibawah pimpinan Sesepuh Kadilangu di dalam cungkup gedong makam Sunan Kalijaga Kalijaga. Sesepuh dan ahli waris percaya, bahwa ajaran agama Islam dari Rasulullah Muhammad SAW dan disebar luaskan oleh Sunan Kalijaga adalah benar. Oleh karena itu penjamasan dilakukan dengan mata tertutup. Hal tersebut mengandung makna, bahwa penjamas tidak melihat dengan mata telanjang, tetapi melihat dengan mata hati. Artinya ahli waris sudah bertekad bulat untuk menjalankan ibadah dan mengamalkan agama Islam dengan sepenuh hati.

Dengan selesainya penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga tersebut, maka berakhir pulalah rangkaian acara Grebeg Besar Demak.

Sumber : Demak.go.id
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 11 November 2010

MENUNGGU, HAL YANG PALING MENJEMUKAN (DARI FINAL LOMBA KTI PEMBELAJARAN JAWA TENGAH)


Menunggu, benar-benar hal paling membosankan dan menjemukan yang harus dialami setiap orang. Hal tersebut aku alami bersama teman-teman sesama finalis lomba KTI Pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 8 sampai dengan 11 November 2010 di LPMP Jawa Tengah. Bagaimana tidak? Untuk mempresentasikan hasil karya kita, kita harus menunggu selama seharian dalam ketidakpastian. Sesuatu yang menguras energi dan sangat melelahkan. Membuyarkan konsentrasi dan menurunkan stamina. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang diterpa hujan lebat dan gemuruh halilintar yang meremangkan bulu roma, sungguh bukan sesuatu yang menyenangkan.
Acara final Lomba KTI Pembelajaran dibuka pada hari Senin tanggal 8 November 2010 dibuka secara resmi oleh Ibu Aufrida Kriswati, Kepala Bidang PPTK Diknas Jateng, mewakili Bapak Kunto selaku Kepala Dinas Pendidikan Jateng. 

Di sini telah berkumpul sebanyak 30 finalis dari masing-masing jenjang sekolah yang dilombakan, yakni dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Total ada 150 finalis. Mereka ini merupakan peserta yang lolos seleksi pada babak pertama. Dengan menyisihkan para peserta lainnya. Total pengirim naskah ada 308. Dari TK ada 44 naskah yang masuk, dari SD 80 naskah, SMP 84 naskah, SMA 73 naskah dan dari SMK 31 naskah.

Untuk jenjang TK rupa-rupanya akan ada pertarungan seru antar juara. Karena kebetulan para mantan juara tumpah ruah di sini. Ada Ibu Ria Winanti, pemenang pertama KTI tahun 2009, ada Ibu Titiek Budi Lestari juara 2 berturut-turut tahun 2008 dan 2009, ada Ibu Septriwi Antasari guru berprestasi nasional, ada Ibu Heradini Faizah, pemenang ketiga tahun 2008 serta finalis LKG Nasional tahun 2008, ada Ibu Nur Chasanah dan Ibu Monika Mardiana yang malang melintang di Gupres, dan masih banyak nama-nama para Gupres lainnya seperti Ibu Widji, ada Bu Rulli dan Bu Enno dari Karanganyar yang selalu kompak dan selalu masuk sepuluh besar, ada juga penulis FLP, dan masih banyak lagi.
           
Presentasi dilakukan pada hari Selasa, 9 November 2010 di ruang Lab Matematika untuk kategori guru TK. Dengan kriteria penilaian meliputi teknik pemaparan, ketepatan menjawab saat wawancara, dan penguasaan materi. Presentasi dilakukan secara bergiliran dengan cara diundi. Yakni peserta yang telah maju mengambil undian untuk peserta berikutnya. Sungguh bukan undian yang fair kukira. Sistem ini sangat tidak menguntungkan terutama bagi peserta yang memperoleh jatah undian terakhir. Bagaimana tidak? Karena peserta yang belum mendapat giliran maju harus menunggu seharian. Dan itu sangat menguras energi dan stamina. Bisa-bisa persiapan yang telah dilakukan hilang entah kemana karena konsentrasi yang telah buyar. Akan lain halnya kalau peserta sudah mengerti urutan keberapa dia akan presentasi. Setidaknya bisa mengurangi sedikit ketegangan.
                                                                          
Kemudian pemberian peringkat sebelum final dilakukan juga bisa mengurangi semangat juang para peserta. Harusnya biar panitia saja yang tahu urutan peringkat sebelum final. Jadi masing-masing peserta akan sama-sama datang dengan semangat juang yang tinggi untuk menang. Biarlah semua menjadi surprize. Lha kalau peringkat sudah disusun, kasihan yang berada di peringkat bawah. Semangat sudah kendor sebelum berjuang. Maaf, ini hanya sebuah masukan.
                                                                                                   
Dalam perlombaan menang dan kalah merupakan hal yang biasa terjadi. Dan para pemenang tentulah yang terbaik yang telah terpilih. Selamat untuk para pemenang yang semuanya memang hebat. Di bawah ini adalah nama-nama pemenang untuk kategori Taman Kanak-Kanak:
1. Titiek Budi Lestari, S.E, A.Ma. Pd. Guru TK Widya Putra DWP-UNS Jaten Karanganyar.
2. Septriwi Antasari, S.Pd. Guru TK Al Azhar 16 Playgroup and Kindergarten Islam Bilingual, Cilacap.
3. Nur Chasanah, S.Pd. Guru TK Purwosari Sayung Demak.

Masing-masing pemenang memperoleh Piala, Piagam Penghargaan, dan uang pembinaan dengan besaran 10 juta rupiah untuk pemenang pertama, 7,5 juta rupiah untuk pemenang kedua, dan 5 juta rupiah untuk pemenang ketiga. Sedangkan untuk para peserta yang belum juara memperoleh piagam penghargaan dan uang saku pengganti transport.

Para juara 1 dari masing-masing kategori akan didesiminasikan pada hari Sabtu tanggal 13 November 2010 di LPMP Jateng yang akan dihadiri seluruh peserta ditambah tamu undangan.Mudah-mudahan aku bisa ikut hadir.

Untuk tahun ini Demak mewakilkan tiga orang juara, masing-masing dari TK, SD, dan SMK. Sekali lagi selamat untuk para pemenang. Mudah-mudahan tahun depan bisa bertemu lagi. Buat teman-teman yang belum menang, yuk belajar lagi. Biar tambah teman dan bisa saling berbagi pengalaman.

Salam Persahabatan.
Baca Selengkapnya....!

Senin, 08 November 2010

DARI LOMBA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN DI LPMP JAWA TENGAH


Setelah usai final CD Interaktif pembelajaran yang diselenggarakan pada tanggal 3 sampai 4 November 2010 di LPMP Jawa Tengah, baru sekarang sempat nengok blog. Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang baru yang aku peroleh selama dua hari mengikuti kegiatan final lomba pembuatan CD Interaktif pembelajaran. Dan tentu saja ketemu teman-teman baru dari seantero Jawa Tengah yang sangat mengasyikkan. Banyak pengalaman yang rasanya hendak segera dibagi. Namun karena kesibukan dan keterbatasan waktu, hal tersebut belum bisa kulakukan.
Kegiatan lomba hari itu dibuka pada pukul 10 pagi oleh Kepala LPMP Jawa Tengah Bapak Dr. Makhali. Menurut beliau ternyata lomba CD Interaktif yang diselenggarakan LPMP tiap tahun itu tidak hanya menarik minat para guru di Jawa Tengah namun juga sampai kepada para guru-guru dari luar Jawa Tengah. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya permintaan yang masuk dari guru-guru di luar Jawa Tengah untuk dapat mengikuti Lomba Pembuatan Multimedia berbasis komputer. Namun Pak Makhali mengatakan kalau LPMP tetap comith pada tujuan semula.


Sampai hari terakhir pendaftaran yakni tanggal 23 Oktober telah masuk naskah sebanyak 275 buah. Namun hanya 176 peserta yang akan dipanggil mengikuti seleksi final. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu peserta yang beruntung.

Seperti niat semula untuk mencari pengalaman, jadi aku berusaha tampil tanpa beban. Dan ternyata karya teman-teman bagus-bagus semua. Penjurian dilaksanakan secara terbuka, sehingga semua peserta bisa mengetahui kelemahan CD pembelajaran ang dibuat. Jadi kita bisa sama-sama belajar. Apalagi para juri ini orang-orang yang sangat berkompeten dalam bidang Multimedia. Ditambah lagi mereka tidak pelit dalam berbagi ilmu dan tip-tip untuk perbaikan CD yang tengah ditampilkan. Jadilah Lomba CD interaktif ini benar-benar merupakan sesuatu yang sangat berarti. Jadi ingin mencoba lagi.

Dan setelah melalui penjurian yang lumayan panjang dan melelahkan, karena kita para peserta harus mengikuti semua sesi sampai selesai, akhirnya tiba juga hari final. Di mana dari masing-masing jenjang TK/SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MAK, terpilih 5 besar sebagai finalis untuk memperebutkan juara 1,2, dan 3. Lagipula sayang kalau ketinggalan pemutaran CD milik teman-teman. Kita tidak bisa belajar. Jadi kita ikuti semua sampai selesai. Alhamdulillah, Demak mengirimkan dua wakilnya untuk final, yakni Bu Wahyuningsih dari SDN Batursari 5 Mranggen dan Bapak Mulyo Utomo dari SMPN 3 Demak.

Acara final dilaksanakan di aula utama dengan disaksikan seluruh peserta dan dinilai oleh semua juri yang berjumlah 9 orang. Wah, persiapan mental banget tuh. Akhirnya dalam suasana hujan deras mengguyur kawasan LPMP final CD interaktif selesai juga.

Di bawah ini adalah nama-nama finalis yang keluar sebagai juara dari setiap jenjang yang diperlombakan:
Jenjang TK/SD:
1. Widhi Astiono dari Kendal.
2. Suryanto.
3. Nur Anisah dari TK Nasima Semarang.
Jenjang SMP/MTs:
1. Feri Adi K
2. Yuka Adi Kristianto
3. Mulyo Utomo dari SMPN 3 Demak.
Jenjang SMA/SMK/MAK:
1. Tri Rusdiono.
2. Fauzan A. Mahanani.
3. Dodi Isdiantoro.

Masing-masing juara mendapat piagam penghargaan, Piala, Laptop dan uang pembinaan dengan besaran 3 juta untuk juara pertama, 2,5 untuk juara kedua, dan 2 juta untuk juara ketiga. Untuk lebih lengkapnya bisa membuka situs LPMP. Juga untuk peringkat lainnya katanya akan di upload. Tunggu saja. Oh ya, salut yang setinggi-tingginya buat TK Nasima, tiap tahun mereka selalu punya juara. Sampai jumpa tahun depan. Insyaallah.

Wasalam.
Baca Selengkapnya....!