Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Jumat, 22 Januari 2010

MACAM-MACAM TEPUK DALAM PEMBELAJARAN TK

Dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak agar dapat tercipta suasana gembira dan tidak membosankan maka pembelajaran banyak di selingi oleh berbagai macam tepuk. Guru bisa membuat kreasi tepuk sendiri berdasarkan imajinasi. Di bawah ini ada contoh-contoh tepuk untuk pembelajaran TK. Tepuk-tepuk itu sebagai berikut:

Tepuk TK Larasati (Bisa diganti nama TK masing-masing)
Tepuk 3X Aku
Tepuk 3X anak TK
Tepuk 3X Larasati
Tepuk 3X Bandungrejo
Tepuk 3X Paling Oke
Tepuk 3X Yess

Tepuk Anak Pintar
Tepuk 3X Aku anak pintar
Tepuk 3X Tidak Boleh nakal
Tepuk 3X Patuh orang tua
Tepuk 3X patuh guru kita
Oyeah.


Tepuk Diam
Tepuk 3X Bila aku
Tepuk 3X Sudah tepuk
Tepuk 3X maka aku
Tepuk 3X harus diam
One, two, three, four Yes

Tepuk Rapi
Tepuk 3X Rapi Kanan
Tepuk 3X Rapi kiri
Tepuk 3X rapi semuanya
Yess

Tepuk Empat Kali
Tepuk 4X sambil berhitung satu, dua, tiga, empat
Kaki rapat, tangan di lipat, mulut di kunci, cekrek.

Tepuk Prestasi
Tepuk 1X satu
Tepuk 2X satu dua
Tepuk 3X satu dua tiga
Tepuk 4X satu dua tiga empat
Bisa, bisa Yess

Tepuk Islam
Tepuk 3X Tuhanku
Tepuk 3X Allah
Tepuk 3X Kitabku
Tepuk 3X Al Qur’an
Tepuk 3X Nabiku
Tepuk 3X Muhammad
Tepuk 3X Agamaku
Tepuk 3X Islam

Tepuk Cinta
Tepuk 3X Pertama aku cinta pada Allah
Tepuk 3X Kedua aku cinta Rasullullah
Tepuk 3X Ketiga Aku cinta kepada Ayah Bunda, semoga aku masuk surga
Tepuk 3X Amin, amin, Yess

Tepuk Anak Soleh
Tepuk 3X Aku
Tepuk 3X Anak Soleh
Tepuk 3X rajin sholat
Tepuk 3X Rajin ngaji
Tepuk 3X Orang tua
Tepuk 3X Dihormati
Tepuk 3X Cinta Islam
Tepuk 3X sampai mati
Laillahailallah Muhammaddarusulullah
Islam islam Yess

Tepuk Wudlu
Tepuk 3X Baca Bismillah lalu cuci tangan
Tepuk 3X Kumur-kumur basuh hidung basuh muka
Tepuk 3X dua tangan sampai siku kepala dan telinga terakhir cuci kaki lalu doa
Tepuk 3X yess

Tepuk Badut
Tepuk 3X mata besar
Tepuk 3X hidung tomat
Tepuk 3X perut gendut
Tepuk 3X goyang-goyang

Tepuk Ondel-ondel
Tepuk 3X Ondel-ondel
Tepuk 3X badan besar
Tepuk 3X rambut jagung
Tepuk 3X kalau jalan
Tepuk 3X timplang timplung timplang timplung

Tepuk Ayam
Tepuk 3X piyik-piyik
Tepuk 3X Petok-petok
Tepuk 3X Kukuruyuk

Tepuk Kambing
Tepuk 3X mbek embek
Tepuk 3X embek embek
Tepuk 3X mbeeeek

Tepuk Ikan
Tepuk 3X berenang
Tepuk 3X cari makan
Tepuk 3X sudah kenyang
Tepuk 3X diam

Tepuk Boneka
Tepuk 3X ithik-ithik
Tepuk 3X othok-othok
Tepuk 3X Thik thok, thik thok thik thok

Tepuk Teletubbies (Sambil menirukan gerakan teletubiess)
Tepuk 3X tinkie winkie
Tepuk 3X Dypsi
Tepuk 3X Lala
Tepuk 3X Poo


Es Es Krim
Tepuk 3X Ting ting ting ting
Tepuk 3X Tong tong tong tong
Tepuk 3X Juuuus

Tepuk Pistol
Tepuk 3X ambil pistol
Tepuk 3X isi peluru
Tepuk 3X lalu tembak
Dor dor dor

Tepuk bakso
Tepuk 3X glinding-glinding
Tepuk 3X tambah sambel
Tepuk 3X enak seger
Tepuk 3X bakso

Tepuk sate
Tepuk 3X di iris-iris
Tepuk 3X disunduki
Tepuk 3X dibakar
Tepuk 3X Sate

Tepuk tempe
Tepuk 3X di idak-idak
Tepuk 3X dibunteli
Tepuk 3X di dol

Tepuk empat sehat lima sempurna
Tepuk 3X nasi
Tepuk 3X lauk pauk
Tepuk 3X sayuran
Tepuk 3X buah-buahan
Tepuk 3X susu

Tepuk Panca Indra
Tepuk 3X mata
Tepuk 3X hidung
Tepuk 3X telinga
Tepuk 3X lidah
Tepuk 3X kulit

Tepuk Mata
Tepuk 3X lirik kanan
Tepuk 3X lirik kiri
Tepuk 3X mata

Tepuk Rasa
Tepuk 3X ada asam
Tepuk 3X ada asin
Tepuk 3X ada manis
Tepuk 3X ada pahit
Tepuk 3X macam-macam rasa

Tepuk keluarga
Tepuk 3X ada ayah
Tepuk 3X ada ibu
Tepuk 3X ada kakak
Tepuk 3X ada adik
Tepuk 3X keluarga

Tepuk tanaman
Tepuk 3X akar
Tepuk 3X batang
Tepuk 3X daun
Tepuk 3X bunga
Tepuk 3X buah


Tepuk Honda
Tepuk 3X ngeng ngeng (seperti orang ngegas)
Tepuk 3X ngeng ngeng
Tepuk 3X diiit (Sambil memegang hidung)


Tepuk Mobil
Tepuk 3X naik mobil
Tepuk 3X pegang setir
Tepuk 3X tekan klakson
Tepuk 3X din din din

Tepuk telepon
Tepuk 3X kring kring kring kring
Tepuk 3X kring kring kring kring
Tepuk 3X Hallo

Tepuk Huruf vokal
Tepuk 3X a
Tepuk 3X i
Tepuk 3X u
Tepuk 3X e
Tepuk 3X o


Tepuk Tertawa huruf vokal
Tepuk 3X ha ha ha ha
Tepuk 3X hi hi hi hi
Tepuk 3X hu hu hu hu
Tepuk 3X he he he he
Tepuk 3X ho h ho ho

Tepuk Pilot
Tepuk 3X aku
Tepuk 3X anak sehat
Tepuk 3X belajar
Tepuk 3X dengan giat
Tepuk 3X sudah besar
Tepuk 3X jadi pilot

Tepuk anak Indonesia
Tepuk 3X aku
Tepuk 3X anak Indonesia
Tepuk 3X tanah air
Tepuk 3X kubanggakan
Tepuk 3X cinta damai
Tepuk 3X selamanya

Tepuk Indonesia
Tepuk 3X Indonesia
Tepuk 3X Tanah Airku
Tepuk 3X Indonesia Raya
Tepuk 3X Lagu kebangsaanku
Tepuk 3X Garuda
Tepuk 3X Lambang negaraku
Tepuk 3X Pancasila
Tepuk 3X Dasar negaraku
Tepuk 3X Itulah Indonesiaku

Tepuk Merdeka
Tepuk 3X tujuhbelas
Tepuk 3X agustus
Tepuk 3X empat lima
Tepuk 3X merdeka

Tepuk Pulau Indonesia
Tepuk 3X ada Jawa
Tepuk 3X ada Sumatra
Tepuk 3X ada Kalimantan
Tepuk 3X ada Sulawesi
Tepuk 3X dan Papua
Tepuk 3X itulah Indonesia
Yess

Tepuk Bhinneka Tunggal Ika
Tepuk 3X Berbeda-beda
Tepuk 3X tapi tetap satu juga
Tepuk 3X Bhinneka Tunggal Ika
Tepuk 3X Yess

Tepuk Alam Semesta
Tepuk 3X ada bumi
Tepuk 3X ada bulan
Tepuk 3X ada matahari
Tepuk 3X ada bintang
Tepuk 3X ada komet
Tepuk 3X ada planet
Tepuk 3X alam semesta
Tepuk 3X ciptaan Tuhan
Yesss

Tepuk Pelangi
Tepuk 3X merah
Tepuk 3X jingga
Tepuk 3X kuning
Tepuk 3X hijau
Tepuk 3X biru
Tepuk 3X nila
Tepuk 3X ungu
Tepuk 3X mejikuhibiniu

Tepuk Pramuka
Tepuk 3X
Tepuk 3X
Tepuk 7X

Baca Selengkapnya....!

Pembentukan POS PAUD

Pos PAUD merupakan program layanan pendidikan yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. Pos PAUD merupakan salah satu bagian dari Lembaga Satuan PAUD Sejenis.
Dalam penyelenggaraan Pos PAUD seringkali di tangani dengan kurang serius. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga profesional yang menangani Pos PAUD. Di samping itu kurangnya sosialisasi program membuat Pos PAUD hanya berjalan seadanya.
Untuk membentuk Pos PAUD langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. Tahap persiapan,
Dimulai dengan identifikasi lapangan menyangkut , Pemilihan Pos yandu, sebaiknya Pos Yandu tersebut aktif, jumlah anak yang dilayani minimal 20 orang dan memiliki Kader aktif minimal 4 orang.
Setelah mengadakan identifikasi lingkungan langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan Data lingkungan meliputi junlah sasaran PAUD, tenaga pendidik yang dapat direkrut menjadi kader PAUD, dan pemilihan tempat yang memungkinkan untuk kegiatan PAUD. Tempat bisa berupa balai desa, sekolah, rumah penduduk atau tempat lain yang dapat digunakan untuk kegiatan anak.
Setelah melakukan identifikasi lapangan, langkah yang kedua yakni melakukan sosialisasi program. Langkah yang di tempuh yakni, melakukan koordinasi dengan petugas lapangan, tokoh lingkungan, tokoh masyarakat, dan pengurus posyandu. Mengadakan pertemuan dengan masyarakat khususnya yangmempunyai anak usia 0-6 tahun.
b. Tahap pembentukan
1. Membuat kesepakatan. Bertujuan untuk menyatukan pendapat dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan PAUD yang diintegrasikan dengan layanan BKB dan posyandu. Kesepakatan di buat bersama yang melibatkan orangtua anak, kader, pengelola posyandu, PKK, Tim Pembina dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, PLKB, dan tokoh masyarakat setempat. Kesepakatan yang dibangun meliputi waktu kegiatan, tempat kegiatan, bentuk partisipasi yang diperlukan dan bentuk pembinaan.
2. Pendaftaran calon peserta pos paud. Tujuannya untuk mempermudah pengelompokan anak dan penertiban administrasi.
3. Pendaftaran program ke Dinas Pendidikan Kecamatan.
4. Persiapan pembelajaran. Hal yang perlu dilakukan adalah:
-menyiapkan administrasi kelompok.
-menyusun rencana kegiatan.bertujuan memberikan arah dalam menentukan kemampuan anak yang akan dikembangkan, topik bermain yang akan dilakukan, menentukan alat dan bahan main yang perlu disiapkan, waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan.
Untuk anak usia 0-2 sepenuhnya jenis main sensorimotor, anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahunmain sensorimotor dan mainperan, anak usia 4-6 tahun main pembangunan.
-kalender akademik. Sebaiknya di mulai pada bulan Juli dan diakhiri bulan Juni. Tujuannya agar anak yang akan melanjutkan ke TK atau SD dapat langsung menyambung karena tidak ada perbedaan kalender akademik.
-penyusunan jadwal kegiatan. Hal yang perlu di perhatikan menyangkut: jumlah frekuensi pertemuan dalam satu minggu, lama waktu belajar dalam setiap pertemuan, dan hari serta jam pemberian layanan.
-menyiapkan APE. Kriteria yang perlu diperhatikan adalah APE aman bagi anak, menarik dan dapat dimainkan oleh anak dengan berbagai cara, sertamudah dan murah dalam pembuatannya.

DAFTAR PUSTAKA:
Luluk Asmawati, dkk. (2008) Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Penerbit Universitas Terbuka : Jakarta.


Penulis : Sri Wahyuti (Guru Taman Kanak Kanak dan mahasiswa S1 PG PAUD)

Baca Selengkapnya....!

Selasa, 12 Januari 2010

HIDUP PULUHAN TAHUN, MATI SIA-SIA

Menyaksikan berita di Metro TV beberapa hari yang lalu tentang ular piton terbesar yang ditemukan di suatu daerah di Sulawesi, saya merasa sangat gelo. Kenapa? Karena ular sebesar itu kenapa harus di bunuh? Kenapa tidak dibiarkan hidup untuk mengukir kesaksian sejarah anak-anak kita tentang ular piton terbesar yang ditemukan itu? Kenapa tidak diusahakan untuk ditangkap hidup-hidup? Kita kan sudah punya pawang ular, Panji. Kenapa tidak memanggil dia? Masuk akal nggak sih



Entahlah. Cuma rasanya gelo saja melihat ular itu mati. Rasa-rasanya kita jadi kurang menghargai ragam kehidupan yang kita punyai di negeri ini. Begitu mudahnya kita membantai suatu kehidupan yang sepertinya menakutkan bagi kita. Sepertinya akan mendatangkan bahaya buat diri kita. Sepertinya....padahal belum tentu seperti yang kita pikirkan.
Saya dan anak-anak saya suka menyaksikan film dokumenter macam killer instinc, crocodile hunter dan national geografic. di situ kami melihat bagaimana para ilmuan itu memperlakukan anaconda di daratan amazon dan juga bagaimana Rob Bridel menangkap ular. Kadang si crocodile hunter Steve Irwin menangkap ular. Terakhir saya cukup gembira bersama anak-anak melihat Panji menaklukan ular.
Pernahkah kita terpikir bahwa untuk mencapai ukuran sebesar itu (panjang mencapai 8 meter dengan besar tubuh seusia anak 3 tahun), membutuhkan waktu berpuluh tahun bagi sang ular. Dan itu pasti butuh perjuangan tersendiri bagi sang ular karena sampai sebesar itu baru tertangkap manusia ketika sang ular hendak berburu makanan terakhirnya? Sayang sekali memang.
Saya bukan pengagum ular dan juga bukan penggemar ular. Malahan saya jijik lihat ular dan nggak mau dekat-dekat dengan ular. Tapi saya akan merasa cukup senang bisa melihat ular sebesar itu bersama anak-anak saya, walau cuma di kerangkeng kandang kebun binatang.


Baca Selengkapnya....!

PENGELOLAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PADA LEMBAGA SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)

Ruang lingkup, tujuan, pendekatan, prosedur pengelolaan kegiatan pada lembaga SPS

Satuan PAUD Sejenis(SPS) adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan di luar Taman Kanak-Kanak, Kelompok Bermain, dan Taman Penitipan Anak.
Berfungsi memberikan pendidikan sejak dini & membantu meletakkan dasar ke arah pengembangan sikap, perilaku, perasaan, kecerdasan, sosial & fisik yg diperlukan dlm menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Termasuk dalam lembaga pendidikan Satuan Paud Sejenis adalah:
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah wahana kesejahteraan ibu dan anak yang berfungsi sebagai     tempat pelayanan terpadu mencakup aspek perawatan kesehatan dan gizi, terutama bagi ibu hamil dan balita.



2. Bina Keluarga Balita (BKB) bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya tentang cara mendidik anak, mengasuh serta memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
3. Pos PAUD adalah program layanan pendidikan yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita(BKB dan Posyandu).
4. Taman Pendidikan Al Qur’an, lembaga yang bertujuan memberikan pendidikan baca tulis Al Qur’an serta pendidikan agama lainnya.
5. Taman Pendidikan Anak Soleh.
6. Sekolah Minggu, sekolah yang dilaksanakan pada hari Minggu yang memberikan pendidikan Kristiani.
7. Bina Iman.

Bidang pengembangan yang berkaitan dengan tujuan SPS:
1.Kesehatan
Sumber daya manusia yang berkualitas sejak awal merupakan modal dasar bagi proses tumbuh kembang anak untuk selanjutnya. Pertumbuhan anak ditandai dengan adanya peningkatan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Faktor penentu pertumbuhan anak:
1. Faktor internal yakni genetik dan proses kehamilan mencakup nutrisi, gizi, penyakit, obat dan polusi.
2. Faktor eksternal berupa lingkungan sebelum lahir dan setelah lahir meliputi gizi, stimulasi, nutrisi, penyakit, polusi dan aktivitas fisik.
2. Gizi
3. Psikososial
Berfungsi mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Tujuan stimulasi psikososial:
1. mempercepat & meningkatkan kualitas aspek perkembangan.
2. meningkatkan mekanisme integrasi antar aspek perkembangan.
3. membantu anak mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki.
4. melindungi anak dari perasaan tidak nyaman,
5. membantu anak mengembangkan perilaku adaptif & terarah.

Pendekatan dalam pengelolaan kegiatan pada lembaga SPS berpegang pada:
1. Prinsip perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini
a. Berorientasi pada kebutuhan anak.
b. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
c. Merangsang munculnya kreativitas & inovasi.
d. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar.
e. Mengembangkan kecakapan hidup anak.
f. Menggunakan berbagai sumber & media belajar yang ada di lingkungan sekitar .
g. Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu padd prinsip perkembangan anak.
h. Rangsangan pendidikan mencakup semua aspek perkembangan.
Prinsip perkembangan anak:
a. Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi dan merasakan aman serta nyaman di lingkungannya.
b. Anak belajar terus menerus mulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali sustu konsep hingga akhirnya mampu membuat sesuatu yang berharga.
c. Anak belajar melalui interaksi sosial baik dengan orang dewasa atau dengan anak lain di lingkungannya.
d. Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajarnya.
e. Perkembangan dan gaya belajar anak seharusnya dipertimbangkan sebagai perbedaan individu.
f. Anak belajar dari yang sederhana ke komplek, dari yang konkret ke abstrak.

Prinsip layanan Pos PAUD:
1. Optimalisasi program.
2. Optimalisasi ketenagaan,
3. Optimalisasi prasarana,
4. Optimalisasi sarana,
5. Berpusat pada anak.

Prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan pada lembaga SPS
1. Unsur yang terlibat:
a. Peserta didik, yakni anak usia 0-6 tahun yang tidak terlayani di lembaga pendidikan Anak Usia Dini lainnya.
b. Tenaga pendidik biasa di sebut kader. Rasio pengelompokan kader sebagai berikut
- anak usia 0-2 tahun tidak dibatasi jumlah anaknya karena kader hanya berfungsi sebagai pendamping orang tua.
- Anak usia 2-3 tahun antara 5-8 anak untuk 1 kader.
- Anak usia 3-4 tahun antara 8-10 anak.
- Anak usia 4-6 tahun antara 10-15 anak.
Persyaratan kader: berlatar belakang pendidikan SMA atau sederajat. Mendapat pelatihan dari Pos PAUD, bersedia bekerja secara sukarela.

Tugas kader:
- Menyiapkan administrasi kelompok.
- Menyusun rencana kegiatan main untuk kelompok yang dibinanya.
- Menata lingkungan main.
- Menyambut kedatangan anak.
- Memimpin anak dalam kegiatan pembukaan.
- Mempersilahkan anak untuk minum, ke kamar kecil dan bersih-bersih sebelum masukke kelompok.
- Mempersiapkan kegiatan inti (circle time)
- Mendukung anak saat bermain.
- Mengajak anakmembereskan mainan bersama.
- Mengevaluasi kegiatan main.
- Mengajak anak bersih-bersih sebelum makan bekal.
- Mengajak anak makan bekal.
- Menutup kegiatan dengan cara mendongeng, menyanyi, membacakan cerita dan sebagainya.
- Merencanakan kegiatan selanjutnya.
c. Pengelola Pos PAUD adalah kader PKK di lingkungan setempat. Tugas dari pengelola adalah memfasilitasi kegiatan Pos PAUD, melaporkan kegiatan Pos PAUD kepada ketua PKK.
d. Penyelenggara Pos PAUD adalah Tim penggerak PKK. Setiap penyelenggara dapat membina beberapa Pos PAUD.
2. Komponen program Pos PAUD
a. Kemampuan yang dikembangkan meliputi moral dan nilai-nilai agama, fisik/motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional dan seni.
b. Materi kegiatan untuk anak mengacu pada Menu Pembelajaran Generik. Sedangakn materi untuk orang tua meliputi : pemahaman tentang pentingnya pendidikan sejak dini, pemahaman terhadap tumbuh kembang anak, kemampuan melakukan berbagai perangsangan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, memilih dan memfasilitasi anak dengan permainan yang mendidik serta pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak.
c. Pengelompokan anak:
- usia 0-2 tahun belajar selama 2 jam.
- usia 2-3 tahun belajar selama 3 jam.
- usia 3-4 tahun belajar selama 3 jam.
- usia 4-6 tahun belajar selama 3 jam.
d. Pelaksanaan kegiatan.
e. Tempat Kegiatan aman bagi anak dan mudah dijangkau.
f. Bahan belajar berupa cetak dan elektronik.
g. Keranjang PAUD yakni seperangakt APE yang di kemas dalam satu keranjang.
h. Buku administrasi meliputi buku induk, buku agenda, daftar hadir, buku catatan perkembangan, buku kas, buku inventaris, dan buku tamu.
i. Pembiayaan kegiatan untuk permulaan dapat meminta Program Rintisan dan untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab orang tua murid secara swadaya.
j. Pelaporan dan perizinan; perizinan kegiatan disampaikan kepada Dinas Pendidikan kecamatan.
k. Pembinaan. Untuk tanggung jawab teknis pembinaan program Pos PAUD adalah jajaran dinas pendidikan.

Mengacu dari Uraian diatas Problematika yang dialami dalam mengadakan pos PAUD yaitu kurangnya tenaga(Pendamping) yang professional. Hal ini di karenakan adanya sifat sukarela dalam kegiatan pelaksanaan Pos PAUD. Jarang orang yang sudah professional mau bergabung pada pos PAUD, kecuali orang tersebut punya jiwa sosial yang tinggi. Kita berharap Pemerintah memperhatikan pendidikan pada anak usia dini. Jika pendidikan ini tertata dengan benar maka generasi muda mendatang menjadi generasi yang cerdas berilmu dan beriman. Bukan menjadi generasi yang suka hura-hura apalagi suka tawuran. Disamping memalukan orang tua, seharusnya juga memalukan para guru yang pernah mendidiknya. Semoga bangsa ini menjadi bangsa yang Cerdas dan maju dan maju, Amin.


DAFTAR PUSTAKA:
Luluk Asmawati, dkk. (2008) Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Penerbit Universitas Terbuka : Jakarta.


Penulis : Sri Wahyuti (Guru Taman Kanak Kanak dan mahasiswa S1 PG PAUD)

Baca Selengkapnya....!

Senin, 04 Januari 2010

Bank Syariah....Oh..Bank Syariah

Saya Jadi Teringat dengan artikel yang ditulis teman saya yang berada di blog-nya wijayalabs.wordpress.com/.../kenapa-saya-malas-menabung-di-bank-syariah/. Dia mengulas mengenai Bank Syariah di Indonesia tentang pelayanannya, fasilitasnya, informasinya dan lain-lainnya. Ma'af sebelumnya ya, Pak Lurah....Sebetulnya saya ada yang kurang setuju mengenai beberapa hal yang diulasnya mengingat status saya sendiri sebagai seorang muslimah yang harusnya memjalankan kehidupan saya secara Islami dengan baik dan berusaha sebenar-benanya secara. Sebenarnya saya juga pemakai jasa (Customer) salah satu Bank Syariah. Menggunakan Bank Syariah sudah 5 tahun lebih walaupun fasilitasnya Bank tersebut di daerah saya yang termasuk kota kecil, kurang dari memuaskan.
Terlebih lagi yang kadang (agak sering) terjadi yakni jika mau nabung ke tempat dimana kita mau stor uang justru terjadi gangguan jaringan untuk transaksi On-Line, akhirnya batal sudah stor uang ke tabungan. Setelah tertunda dan mau kembali lagi kalau masih punya semangat dan niat yang kuat nabungnya jadi kesampaian, tapi kalau sudah capek dan semangatnya down mau kembali ke tempat itu(Nabung) nggak jadi dan akhirnya uangnya tidak jadi ditabungkan. Dan satu lagi ini sering terjadi juga jika mau memeriksa (Cek saldo lewat telpon setelah melakukan transaksi Cek saldo hanya bisa lewat online ATM atau Telpon, karena jika menabung juga tanpa buku/printout) karena adanya gangguan jaringan online akhinya juga tidak bisa memeriksa saldo tabungan, padahal ini juga penting dan untuk kenyamanan Customer. Pernah juga menyampaikan keluhan lewat surat elektronik tidak ada tanggapan (Seorang muslim jika diajak bicara sebaiknya/seharusnya menjawab pembicaraan. apakah benar begitu?). Jika hal ini sering terjadi bagaimana mau menarik minat orang ke Bank Syariah, walaupun ada fasilitas tanpa adanya biaya administrasi bulanan.Kecuali hanya orang yang punya kemauan kesadaran tentang perlunya dan manfaatnya Bank Syariah. Yang sangat mengecewakan juga sekarang Bank tersebut dulunya tanpa memungut biaya administrasi bulanan jika saldo lebih dari Rp. 100.000,- tetapi sekarang justru menarik biaya adminstrasi bulanan (ini ingkar janji, atau sekedar promosi .......Dalem mboten mangertos/tak tahu lah aku). Bank Konvensional? Bank Syariah? Dalem ugi mboten mangertos... Saya hanya bisa berharap ada perbaikan pada Semua Bank Syariah yang ada di tanah air. Mudah-mudah Allah juga selalu memberi kekuatan dan kesadaran yang baik juga iman pada saya, keluraga dan semua muslim/muslimah
Baca Selengkapnya....!